cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Teras Jurnal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Teras Jurnal is a journal that communicates the results of research within the scope of civil engineering and scientific development as well as aspects of practitioners. The process of manuscript submission is open throughout the year. All submitted manuscript will be screened with double-blind peer review and editorial review before they are accepted to publish. Teras Jurnal receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach:
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017" : 8 Documents clear
EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR Said Jalalul Akbar; Wesli Wesli; Burhanuddin Burhanuddin; Muammar Khadafi
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.585 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.125

Abstract

Jalan Banda Aceh-Medan Simpang Jalan Elak-Jembatan Alue Awe saat ini sangat padat arus lalulintas yang melintasi. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah pada lokasi tersebut telah didirikan beberapa gedung/bangunan penting sebagai fasilitas umum seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Rumah Sakit Umum kota Lhokseumawe, Politeknik Negeri dan pertokoan serta tempat-tempat usaha lainnya milik masyarakat. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah jalan tersebut masih mampu melayani lalulintas sehubungan dengan kondisi pada lokasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai LHR pada hari Rabu 930,71 smp/jam, hari Kamis 865 smp/jam dan hari Minggu 578,02 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan rata-rata 0,44 dan tingkat pelayanan termasuk pada katagori C yang bermakna bahwa Sp. Jalan Elak-Jembatan Alue Awe arus lalulintasnya masih stabil dan kecepatan makin terbatas. Hasil pengamatan langsug di lapangan mendekati dengan hasil penelitian yang berarti rencana pembangunan jalan dua jalur dua arah sudak layak untuk dilaksanakan.
PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED) Adzuha - Desmi; Utari - Sniwati
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.606 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.98

Abstract

AbstrakLempung adalah terdiri dari butiran-butiran sangat kecil dan menunjukkan sifat plastisitas dan kohesif. Pada penelitian ini digunakan  abu sabut kelapa untuk perbaikan tanah lempung didesa Cot Girek Kandang yang berdaya dukung rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai CBR terendam (soaked) dan CBR tak terendam (unsoaked) dengan variasi campuran 5%, 10%, dan 15% abu sabut kelapa. Tanah di desa cot girek kandang  termasuk tanah lempung berpasir. Berat volume 1,60gram/cm3 dan kadar air optimum 28%. Pada pengujian CBR terendam tanah asli didapat nilai 5,0% sedangkan setelah dicampur 5% abu sabut kelapa didapat nilai 16,67%, pada 10% campuran di dapat nilai 8,0%,dan pada 15% campuran di dapat 6,33%. Pada pengujian CBR tidak terendam tanah asli didapat nilai 6,0% sedangkan setelah dicampur 5% abu sabut kelapa didapat nilai 23,33%, pada 10% campuran di dapat nilai 14,73%, dan pada 15% campuran di dapat nilai 7,2%. Maka dari itu dapat dipakai campuran 5% abu sabut kelapa  karena dapat meningkatkan nilai CBR. Kata kunci : abu sabut kelapa, CBR terendam dan CBR tak terendam
STRATEGI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KABUPATEN ACEH UTARA herman fithra herman; tantawi tantawi
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.944 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.122

Abstract

Jalan raya merupakan salah satu sektor untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang pada dasarnya merupakan sektor utama yang menghubungkan berbagai macam aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Ketersediaan jalan yang baik dan stabil berpengaruh terhadap kelancaran lalulintas. Pengelolaan yang baik serta pemeliharaan jalan yang terus menerus mampu mempertahankan umur rencana jalan. Mengingat dana yang sangat terbatas yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan, maka perlu dilakukan skala prioritas pelaksanaan pemeliharaan jalan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas penanganan pemeliharaan jalan, berdasarkan data survei yang dianalisis dengan skala Likert. Parameter yang diperhitungkan meliputi kondisi permukaan jalan, lalulintas harian rata-rata, kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan pengumpulan data di lapangan. Selanjutnya melakukan analisa data untuk dapat mengetahui nilai urutan prioritas berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jalan jalan di kabupaten Aceh Utara, skala prioritas pemeliharaan jalan dilakukan berdasarkan kondisi permukaan jalan dan lalulintas harian rata-rata. Urutan dari skala prioritas pemeliharaan jalan adalah ruas jalan Krueng Mane - Sawang 14 poin (1), ruas jalan Sawang - Riseh Tunong 11 poin (2), ruas jalan Mane Tunong - Pinto Makmur 10 poin (3), ruast jalan Kuta Meuligo - Blang Reuleung 9 poin (4), ruas jalan Menasah Pulo - Teupin Reuseup 8 poin (5), dan ruas jalan Krueng Mane - Bungkah 7 poin (6). Urutan 1-3 masuk dalam peningkatan jalan dan urutan 4-6 merupakan pemeliharaan berkala.
PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) TAMBAHAN LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL herman fithra herman
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.598 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.121

Abstract

Salah satu fungsi dari lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) adalah sebagai lapisan penutup (kedap air) untuk mencegah masuknya air kedalam campuran aspal, yang dapat merusak struktur aspal. Resapan air yang berasal dari limpasan air hujan maupun luapan air selokan dapat masuk kedalam aspal, bila lapisan permukaannya tidak sangat kedap. Oleh karenanya perlu campuran AC-WC yang kedap air, yang dapat diperoleh dengan berbagai modifikasi. Salah satu modifikasi tersebut adalah tambahan lateks dalam campuran AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jumlah tumbukan dengan tambahan bahan lateks terhadap campuran AC-WC dilihat dari sifat Marshall. Penelitian ini dilakukan dengan membuat rancangan benda uji standar di laboratorium, dilanjutkan dengan pencarian nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO ditambahkan lateks 2% dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150. Hasil dari jumlah tumbukan untuk benda uji tersebut dilakukan uji Marshall untuk mengetahui sifat Marshal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150 menghasilkan stabiltas berurutan sebesar 2027 kg, 1751 kg, 1672 kg dan 1760 kg. Nilai flow yang dihasilkan beurutan sebesar 3,3 mm, 1,9 mm, 1,6 mm dan 1,3 mm. Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa dengan jumlah tumbukan lebih dari 2x75 semua benda uji campuran AC-WC dengan tambahan lateks 2% dari KAO tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010.   
PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PRILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU Mul Muliadi Adi; Burhanuddin Burhanuddin; Darwis Darwis
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.525 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.109

Abstract

Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun infrastruktur. Kebutuhan akan beton meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana dasar manusia. Oleh karena itu produksi semen sebagai bahan pengikat beton meningkat pula. Dalam proses produksi semen terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang sangat banyak ke atmosfer yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi efek buruk tersebut maka perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen. Beton geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti beton yang menggunakan semen yang kurang ramah lingkungan. Beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai gantinya digunakan binder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendapatkan nilai optimum kuat tekan dari beton geopolimer dengan berbagai variasi agregat binder menggunakan bahan dasar abu sekam padi dan abu ampas tebu.Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan beton terhadap sejumlah benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm3 dengan variasi agregat: 90%, 80%, 70%, 60% terhadap binder: 10%, 20%, 30%, 40%.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kuat tekan pada variasi 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, dengan kuat tekan masing-masing yaitu 1,265 Mpa, 8,104 Mpa, 13,208 Mpa, 20,024 Mpa. Trend menunjukkan bahwa semakin besar komposisi binder maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan. Terlihat juga bahwa kuat tekan optimum dihasilkan pada variasi 60% agregat dan 40% binder yaitu 20,024 Mpa, dan sesuai dengan kuat tekan rencana 20 Mpa.
PENGARUH KADAR FILLER ABU BATU KAPUR DAN ABU TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC Muhammad Yacob; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.644 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.127

Abstract

Perkerasan jalan AC-BC yang terlalu dini rusak tidak sesuai dengan umur rencana biasanya di sebabkan oleh faktor beban berlebih dan mutu campuran aspal itu sendiri. Dewasa ini telah banyak diteliti tentang bahan pengisi (filler) dari material lokal yang banyak digunakan dan ramah lingkungan untuk memodifikasi sifat-sifat aspal dalam campuran aspal beton sehingga dapat memperbaiki kinerja perkerasan dari sisi nilai-nilai parameter Marshallnya. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kadar filler abu batu kapur (ABK) dan abu tempurung kelapa (ATK) pada perkerasan jalan AC-BC dengan metode Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi 3. Masalah yang ditinjau adalah karakteristik Marshall, dengan membandingkan perilaku campuran AC-BC yang menggunakan filler ABK dan ATK dengan campuran normal. Pada penelitian ini KAO yang didapatkan sebesar 6 % dan untuk benda uji dengan filler ABK dan ATK dengan variasi 100:0, 0:100, 25:75, 50:50,75:25. Hasil pengujian di laboratorium perbandingan nilai stabilitas menunjukkan nilai stabilitas yang didapat dari penggunaan filler ABK dan ATK dengan metode spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3 meningkat dibandingkan dengan tanpa ada penggunaan filler ABK dan ATK yaitu nilai stabilitasnya sebesar 1562,95 kg, sedangkan campuran normal sebesar 1430,19 kg. Untuk nilai density, VFWA, stabilitas, dan flow mengalami peningkatan pada semua variasi,  sedangkan nilai VMA, VITM, dan MQ mengalami penurunan dan masih dalam spesifikasi yang disayaratkan, selanjutnya untuk nilai durabilitas adalah sebesar 80,3%, nilai tersebut belum memenuhi nilai yang disyaratkan. Pada penelitian ini hanya pada variasi filler 25% ABK dan 75% ATK yang menunjukan seluruh nilai parameter Marshall telah memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3.
PENGARUH BENTUK MERCU BENDUNG TERHADAP TINGGI LONCAT AIR KOLAM OLAK MODEL USBR IV (SIMULASI LABORATORIUM) M Kabir Ihsan
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.13 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.124

Abstract

Kolam olak Model USBR IV adalah salah satu jenis kolam olak yang sering digunakan pada sebuah bendung. Tinggi loncat air dalam kolam olakan direncanakan untuk meredam air akibat terjunan. Perhitungan perencanaan menggunakan rumus-rumus empiris yang telah lazim, dalam hal ini dipakai metodeVen Te Chow, 1989. Untuk membuktikan rumus-rumus tersebut dicoba melakukan simulasi laboratorium dalam beberapa model, debit yang berbeda, kemiringan yang berbeda. simulasi menggunakan flume yaitu  satu set model saluran terbuka dengan dinding tembus pandang yang diletakkan pada struktur rangka kaku, dasar saluran ini dapat diubah kemiringannya. Saluran ini dilengkapi pula dengan tangki pelayanan berikut dengan pompa sirkulasi air, pengukur debit, tube pitot, flow meter, mistar dan Mercu.Setelah dilakukan pengolahan data dan perhitungan maka di peroleh hasil besarnya debit, kemiringan dasar saluran dan perbedaan bentuk mercu mempengaruh tinggi loncat air. Semakin besar debit yang dipakai maka semakin tinggi pula loncat air yang dihasilkannya.Tinggi loncat air pada mercu bulat lebih tinggi dari pada tinggi loncat air pada mercu ambang lebar.Pada perbandingan tinggi loncat air diatas kolam olak pada mercu ambang lebar lebih tinggi dari pada mercu bulat pada debit dan kemiringan yang sama. 
PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE Said Jalalul Akbar; Zulfhazli Zulfhazli; Andi Syahputra Sinulingga
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.092 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.128

Abstract

Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sistem bersinyal untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang terjadi. Analisis menggunakan Metode (MKJI) 1997 dengan bantuan program Sidra Intersection 5.1. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, sedangkan data sekunder terdiri dari kondisi lingkungan, termasuk ukuran kota dan jumlah penduduk. Hasil pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kenjenuhan 0.60, panjang antrian 61 m, tundan 31.5 detik, dan level of service (LOS)  C dimana arus lalu lintas pada persimpang tersebut masih stabil, tetapi kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkan. Sedangkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan perubahan fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase didapatkan nilai DS 0,87, panjang antrian 135 m, tundan 53,3 detik, dan LOS D, artinya arus lalu lintas mulai tidak stabil, perubahan volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap besarnya kecepatan perjalanan, hal ini menunjukkan perubahan Sistem Manajemen Lalu Lintas pada Simpang Empat Baiturrahim Kota Lhokseumawe belum tepat dilakukan perubahan jumlah fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase

Page 1 of 1 | Total Record : 8